Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Christmas, what should I’ll take to embrace?

Jika kita orang Kristen, secara natural (esensi atau enggak) kita berusaha untuk memaknai kelahiran Kristus setiap Desember bukan? Mungkin yang kita renungkan tercermin dari caption atau pesan natal yang kita kirimkan kepada sahabat dan kerabat. Semoga damai Kristus terus beserta, Kiranya sukacita natal tetap dirasakan, dan kalimat-kalimat format yang lain sering kan kita jumpai setiap Desember. That’s why harus selalu cari terus, apa nih yang Tuhan mau untuk kita lakukan setiap kita menyambut Natal. Satu bulan belakangan ini Tuhan memberikan perenungan yang amat berarti bagi saya secara pribadi. Mengenai hikmat Allah dalam pengharapan hidup. Sepertinya itu kalimat yang cukup mewakili mengenai bagaimana hikmat Allah menjadi satu-satunya sumber pengharapan terbesar supaya saya terus belajar menggumuli iman. Dan berterima kasih kepada Tuhan karena banyak sekali peristiwa di tahun ini yang mengajarkan saya untuk menyerah kepada Allah dibanding bersi keras untuk setiap perencanaan...

Jeda

Jeda sekarang sebab beda membayang Terima kasih sudah jahat Aku jadi kuat Maaf berburuk sangka Sepertinya aku kan lupa Harap harap bertatap Tak ku yakin kau ingat Yang kucari, kutemukan, lalu hilang yang kukejar, kutangkap, lalu pergi Yang sudah biar, biar yang sudah Sendu mengikat kan lepas jerat