Tapi ini gak akan ada gunanya kalo manusia gak mengerti!
Ibadah Paskah, 16 April 2017 dilaksanakan jam 6 pagi. Cukup
pagi dari ibadah biasa, tapi juga udah siang sih kalo biasa ibadah subuh saat
paskah. J
Gak begitu esensi kok mengenai waktu ibadah, ada beberapa
hal yang saya renungkan pada ibadah paskah tahun ini.
Murid Yesus gak
mengerti sepenuhnya mengenai kematian dan kebangkitan Yesus.
Lho kok bisa? Iya, memang ini yang terjadi. Saya berpikir
bahwa murid-murid Kristus takut akan ditangkap dan dijadikan tawanan, dibunuh
bersama-sama dengan Yesus. Tapi juga ada analisis yang mengatakan
murid-muridNya kecewa dengan gelar
Mesias yang dimiliki Yesus. Para murid yang setia mengikut Kristus kemanapun Ia
pergi selama 3 tahun ternyata belum mengenal Kristus dengan sempurna. Murid
Yesus yang sudah bertahun-tahun dengan Dia tidak menyadari bahwa setiap
perkataan Yesus akan terjadi. Termasuk kebangkitannya di hari yang ketiga.
Mereka kaget bahwa kubur kosong Yesus memang benar adanya. Malaikat Tuhan harus
kasih tahu dulu lewat Maria yang menilik kubur Yesus baru mereka ingat. (Miris)
Orang Farisi
datang membawa bukti catatan perkataan Yesus selama Ia hidup.
Seperti kasus
dugaan penistaan agama yang melibatkan Pak Ahok, Yesus pada saat itupun sudah mengalaminya.
Orang Farisi bak saksi mata yang dengan lihainya mengingatkan orang banyak
tentang perkataan Yesus yang seolah-olah menghujat Tuhan. Provokasi ini
dilakukan dengan serius, sebab informasi masa kini sudah dapat di akses dengan
cepat hanya dengan menyebarkan isu-isu negatif di media massa (beres). Sedangkan
dulu? Provokasi dilakukan dengan terang-terangan dan benar-benar menyerukan
Yesus untuk di salib.
Sebenarnya orang
farisi ini mengingat betul apa yang dikatakan Yesus dengan detail, dan memang yang
mereka ungkapkan mengenai Yesus benar, tapi mereka tidak percaya, tidak
memiliki iman, sehingga dikira perkataan Yesus hoax adanya, termasuk mengenai
kebangkitanNya.
Matius
27:62-66
Keesokan harinya, yaitu sesudah hari
persiapan, datanglah imam-imam kepala dan orang-orang farisi bersama-sama
menghadap Pilatus, dan mereka berkata:”Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu
sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit. Karena itu
perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga;jikalau tidak,
murid-murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu mengatakan kepada
rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati, sehingga penyesatan yang
terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang pertama.”
Kata Pilatus kepada mereka: “Ini
penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya.”
Maka pergilah mereka dan dengan bantuan
penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaganya.
Iblis sudah merasa menang, tapi tunggu dulu
Iblis merasa
menang dong dengan kematian Yesus, tinggal tunggu Yesus menang gak melawan maut.
Seperti postingan Jumat Agung kemarin, Yesus ternyata benar-benar melawan maut
bagi orang berdosa. Dikatakan dalam 1
Korintus 15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Let see,
sampai sekarang saya bisa rasakan ini adalah kasih yang sempurna buat hidup
saya.
Kemudian apa yang terjadi setelah
kebangkitan Yesus? Apakah banyak orang menyesal memercayai orang Farisi?
Ternyata tidak
selamanya kesaksian kebangkitan Yesus memberikan pertobatan kepada semua orang
yang mendengar. Segala jenis upaya dilakukan untuk membuat kasus “Menghujat
Allah” itu benar adanya. Lihat pada Matius
28:11-15 Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga
itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu
memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: “Kamu
harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya
ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami
akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.” Mereka
menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan
ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Memang untuk
membaikkan batu kubur Yesus gak berat apa? Bahkan jika digeserpun itu berisik
sekali. Alasan lain, prajurit-prajurit yang diutus bukan prajurit kelas bawah
pastinya. Masa Pilatus membiarkan prajurit yang loyo buat menjaga hal yang
penting banget pada masa itu. Lagian kalo murid Yesus yang mencuri mayat, bisa
apa mereka yang hanya berprofesi gak jauh dari nelayan, kekuatannya seberapa
sih untuk melawan prajurit yang kuat itu.
Ketidakpercayaan
juga datang dari salah satu murid Yesus, yaitu Tomas (dia gak percaya sebelum
melihat L).
Dituliskan dalam Matius 28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi
beberapa orang ragu-ragu. Jika diperhadapkan pada masa itu, saya mikir, saya
bakal ngapain ya?! Wajar jika banyak isu yang beredar dan pada akhirnya tidak
tahu benarnya, juga dengan kebangkitan Yesus sendiri. Tetapi melalui
ketidakpercayaan Tomas, menjadi konklusi bagi saya sendiri yang tidak melihat
namun percaya.
Masihkah tidak
mau percaya bahwa Yesus hidup, mati, dan bangkit mengalahkan maut bagi kita
yang berdosa? Seberapa banyak perbuatan baikmu dapat membayar dosamu yang
terus-menerus engkau lakukan? Masih tetap mau melakukan kebaikan demi surgamu
itu?
Kebangkitan
Kristus membawa iman pengharapan sebab jika Dia sendiri bangkit bagi orang
berdosa, kamu yang percaya akan hidup dengan ucap syukur yang melimpah atas
kebaikan Tuhan, bukan untuk transaksi antara kelakuan baik yang ditukar dengan surga.
Jesus bless J
Komentar
Posting Komentar