Langsung ke konten utama

The Purpose Driven Life-#2 Anda Ada Bukan Karena Kebetulan

Sungguh kebetulan saya di lahirkan di keluarga inisungguh kebetulan sayabisa bertemu denganmu untuk membicarakan pekerjaan inikebetulan saya lewat dan menolongmu memperbaiki mobil.

Pertanyaan-pertanyaan ini yang terkadang kita ucapkan untuk mengungkapkan hal yang tiba-tiba terjadi atau hal yang tidak terduga. Kejadian itu bisa saja baik atau buruk. 
Sebagai orang Kristen, kita familiar dengan pernyataan "tidak ada sesuatu yang kebetulan". Namun sepertinya pernyataan ini hanya sekadar berhenti di ucapan. Nyatanya saya sendiri begitu yakin sebelumnya bahwa hidup saya justru dihantui dengan kata "kebetulan" yang membuat saya kurang menyadari penyertaan Tuhan disetiap step hidup saya. 
Allah perancang segala sesuatu. Dia dengan terencana memilih suku, ras, warna kulit, bahkan memilih orang tua dan karakter serta talenta setiap kita. 
Saya langsung ingat mengenai penciptaan yang menempatkan manusia di lingkungan yang sudah siap sebagai bentuk tindakan Allah yang readiness dalam merancangkan manusia. Saya terkesan ketika saya diberikan Maz 139 saat berulang tahun saat itu. Saya yang terpuruk dengan image diri tidak berharga bagi keluarga, nyatanya dapat mendalami apa maksud Allah atas Mazmur ini bagi saya. Terkadang manusia memikirkan adanya kecelakaan pernikahan atau anak yang tidak diinginkan oleh keluarga adalah satu hal kebetulan terjadi dan tidak direncanakan (siapa yg mau merencanakan hal buruk, tentu tidak).Banyak anak tidak direncanakan oleh orang tua mereka, namun bukan berarti Allah tidak merencanakannya. Allah pasti memperhitungkan kesalahan manusia bahkan dosa, namun Allah memiliki alasan untuk segala sesuatu yang Ia ciptakan. Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaransupaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung diantara semua ciptaan-Nya. Betapa Allah begitu mengasihi manusia. 
Seandainya tidak ada Allah, manusia mungkin akan menemukan kebetulan-kebetulan secara random, yang pastinya akan ada peluang dimana seorang bahkan banyak orang tidak memiliki kesempatan memikirkan tujuan hidupnya atau tidak memiliki alasan untuk hidup. Allah yang menjadikan manusia untuk suatu alasan. Manusia menemukan bahwa Makan dan tujuannya tersebut hanya apabila manusia menjadikan Allah sebagai pokok acuan kehidupan kita. (Roma 12:3) satu satu nya cara yang tepat untuk memahami diri kita adalah melalui keberadaan Allah dan apa yang Ia kerja kan bagi kita. 
Mari belajar untuk menghargai hidup sebagai sebuah rencana Allah atas sebuah alasan, maka kita dapat meresponi tujuan hidup kita dengan tepat.

Pertanyaan untuk dipikirkan:
Mengetahui bahwa Allah menciptakn saya secara unik, hal-hal apa dari kepribadian, latar belakang, dan penampilan fisik saya yang saya sedang berjuang keras untuk bisa saya terima?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus diurapi di Betania (Yohanes 12:1-8) Melayani Tuhan atau memberikan uangnya pada orang miskin? Kasih bunga ke Ahok atau mending uangnya buat orang miskin?

Ditemukan ada dua pilihan cukup sulit ketika kita mau lihat kisah ini. (1) Maria menggunakan minyak narwastu yang mahal untuk mengurapi Yesus, atau (2) Kenapa uang dari pembelian minyak itu diberikan kepada orang miskin saja. Sekilas ide yang baik ditawarkan oleh Yudas pada saat itu. Tetapi kita harus melihat konteks pada saat itu, sehingga muncul beberapa gagasan yang patut dipertimbangkan bagi kita untuk melihat pekerjaan Maria bukan untuk menghamburkan uangnya semata. 1.       Yudas bukan orang yang jujur Seperti yang kita tahu, Yudas adalah murid Kristus yang tidak jujur (ay.6) Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Dia juga yang menyerahkan Yesus pada para imam untuk ditangkap di taman Getsemani. Sekilas memang idenya untuk menjual minyak narwastu dan uangnya diberikan kepada orang miskin adalah ...

Dilema Wanita Usia 22 almost 23 ;)

Orang tua jaman dulu bilang kalo umur segini udah pantes gendong anak :v Paradigma yang jadul tapi ada baiknya buat hidup kedepan sepertinya. Ini hasil analisis pribadi tentang mengapa wanita usia 23 sudah menikah dan menjadi seorang isteri (gue belum, hiks) 1. Desakan Orang Tua Ini nih yang paling gak bahagia kalo udah dikejar-kejar oleh orang tua. Setiap kesempatan selalu disindir tentang kapan menikah. Mereka menganggap saat anaknya sudah menikah, maka mereka merasa lega dan telah berhasil menjadi orang tua (Ibu Bapak saya yang bilang). Akhirnya desakan itu mendesak wanita dan pasangannya untuk cepat menikah.  2. Alasan kedewasaan  Wanita cepat menua (katanya) dibandingkan pria. Bukan hanya dari tekstur muka or fisik, tapi juga masalah emosi dan kepribadian. Saya secara pribadi gak bisa tujukkan sumber yang bener-bener membuktikan, namun menurut pembelajaran dan situs-situs (.com) yang saya coba ikuti mengatakan memang wanita pada usia yang sama sudah terlebih ...

God's Design

Pendahuluan Betapa bersyukurnya saya berada ditengah2 kondisi seperti ini, sekarang ini. Secara resmi, setelah 4 tahun berjalan, kini saya akan menyandang gelar S.Pd., B.Ed dari Universitas Pelita Harapan Tangerang pada 15 Juni 2016 mendatang. Saya merasakan penyertaan Tuhan yang melampaui apa yang saya pikirkan sebelumnya. Tuhan yang tuntun saya untuk dapat melalui semua tempaan beban dan terpaan badai yang sangat kuat. Saya merasakan kalimat “It is only by His Grace” bukan suatu kata yang klise diucapkan, namun memiliki arti sebagai kekuatan yg berasal dari Tuhan saja. Bacaan ini bukan untuk kepentingan finansial or paksaan, tapi ucapan syukur karena saya mengalami Tuhan dalam hidup saya bertumbuh menjadi seorang Kristen yg dewasa. Momen  kairos Ada dua jenis waktu yg saya kenali. Kronos dan kairos. Kronos adalah waktu yg diberikan Tuhan dengan detik, menit, dan jam yg berlalu dengan konstan dan memiliki kronologi atau urutan peristiwa yg semestinya terjadi. Sementara ka...