Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Saga Enam Kata

Resume and Reflection The End of Me Chapter 2: Berdukacita supaya Berbahagia Mari mulai dengan membuat sebuah kalimat yang terdiri dari enam kata untuk menggambarkan sebuah kisah hidup pribadi yang menyentuh! Misalnya, Harapan yang pupus dalam sebuah kepercayaan. Tekanan pekerjaan ini menjadi faktor utama. Posisi anda sudah tidak dibutuhkan lagi. Taburkan bunga di atas peti matinya.  Aku pergi, pernikahan ini sudah berakhir. Kalimat-kalimat tersebut memiliki kekuatan tersendiri akibat dari jiwa yang bergejolak menghadapi penderitaan. Dalam buku ini, sebuah penderitaan atau dukacita digambarkan seperti seseorang yang terbangun dari mimpi indah. Orang bilang, hidup memang hanya sebatas mimpi. Tapi jika memang benar demikian, ternyata ada terlalu banyak hal yang membuat kita terbangun secara tiba-tiba. Terjaga adalah sebuah gangguan yang menyebalkan. Terjaga artinya kehilangan sesuatu yang berarti. Yesus di atas gunung memulai kotbahNya dengan Ucapan Bahagia. Bahagia? Jik...

Sekuel

Bukan sering, tapi berapa kali pernah mengalami enjoy nya menyaksikan sekuel drama atau film. Meskipun tidak teralalu suka menonton, setiap kali menyimak sebuah cerita, saya selalu penasaran dengan latar belakang penulisannya. Jika saya berhenti menyaksikan, saya bisa memikirkan kira-kira apa yang saya harus pelajari ya, kalo gak gitu rasanya sayang sudah menghabiskan waktu untuk nonton tapi gak dapet apa-apa. Perasaan yang sering muncul setelah menyaksikan sekuel-sekuel tersebut salah satunya adalah stag. Gak ngerti harus apa selain mikir. Kebawa serius. Mungkin ini juga yang saya kurang suka jika memutuskan menyaksikan film. Ada endingnya. Ending selalu berhasil membuat sebagian besar orang dapat menyimpulkan kualitas film yg ditonton. Begitupun dengan saya. Saya rasa ending sebuah film akan menjadi sebuah hal yang tidak bisa saya terima begitu saja (karena terlalu bawa perasaan). Ending sebuah cerita sadar gak sadar menggiring kita untuk membentuk perspektif baru tentang hal yang ...

Tak Putus dirundung Malang chapter II

Ia, dalam kisah ini tak putus-putusnya mengalami kemalangan hidup. Terakhir kali saya baca cerita ini, dia sudah meninggal, paling akhir setelah Ibu, ayah, dan adiknya Jepisah meninggal. Kala itu, sastra disajikan dengan bahasa yg sulit dimengerti. Saya mencoba menelaah apa artinya satu persatu. Kesuastraan yg ciamik mendorong saya membacanya. Cerita ini membawa saya kepada pengertian seperti apa respons hati yg benar dalam menghadapi permasalahan hidup. Saya melihat diri saya sendiri selalu mengalami sebuah kemalangan. Setiap masalah yg datang silih berganti sudah menjadi makanan yg wajib sejak kecil. Saya selalu merasa tidak berharga dan tidak penting untuk dipedulikan oleh orang lain. Saya terbiasa, saya menggunakan kesempatan demi kesempatan untuk belajar taat pada akhirnya. Benarkah, sekarang saya merasa diri saya berharga atas sebuah perlakuan khusus? Paradigma ini menjadi berubah, saya tidak lagi menemukan diri saya berharga dari perlakuan khusus yang saya terima. Cukup meng...

After 5 years

Memang kalo udah ada postingan baru di blog, tandanya saya sedang merasa buruk sekali. Sempat terpikir beberapa kali mau tulis tentang beberapa sukacita yang datang terus menerus, tapi rasanya cukup untuk dibagikan dengan orang lain secara verbal. Bulan lalu, saya merasa punya spirit yang lebih ketika menghitung sepanjang 5 tahun masa pengenalan saya dengannya. Saya merasa semakin yakin untuk tetap bertahan sekaliapun banyak hal yang kurang cocok diantara kami. Hari itu, saya mencoba mencari waktu terbaik (seperti biasa yang saya lakukan) untuk pembicaraan yang serius mengenai kelanjutan hubungan kami. Saya tidak tau pasti, pada akhirnya sulit bertemu via telepon malam itu. Sepertinya bukan lagi sedih, tapi kali ini saya merasa punya suatu harapan yang sama dengan dia yang begitu antusias dan menjaga hubungan ini tetap berjalan. Jadi saya rasa cukup untuk tidak memaksanya melakukan perbincangan malam itu. Tidak tau persisnya kapan, kami dalam waktu dekat ini sering bicara, bertuk...