Resume and Reflection
The End of Me Chapter 1: Dihancurkan supaya dijadikan Utuh
Alkitab dengan tegas mengatakan bahwa kita semua telah rusak. Tapi pertanyaannya adalah apakah kita mampu mengakuinya atau tidak?
Semakin kita tidak bisa melihat (menyadari) bahwa diri kita rusak, maka semakin berat kerusakan kita.
Setiap orang dengan egonya masing2 pasti ingin selalu terlihat baik dan sempurna. Tetapi yang Tuhan inginkan adalah kita mengakui kerusakan kita dan menjadi apa adanya di hadapanNya. Yesus memberkati jiwa2 yang paling miskin di hadapan Allah dan menghardik jiwa2 yang paling mentereng, paling kaya, dan paling angkuh.
Ketika kita sudah menyadari kerusakan kita, Yesus akan memulihkan jiwa kita. Tetapi seringnya kita ingin dipulihkan tanpa harus mengalami kehancuran. Kita ingin dipulihkan namun tidak memiliki kerendahan hati untuk dibentuk Tuhan. Padahal kehancuran adalah jalan menuju keutuhan. Mengapa demikian? Karena ketika kita hancur, kita benar-benar merasa bahwa kita ini rapuh dan perlu pertolongan Tuhan. Ketika kita merasa hancur, kita baru menyadari bahwa kita miskin di hadapan Allah. Tetapi justru saat itulah Allah akan mengulurkan tanganNya kepada kita. Yang Allah inginkan adalah kita datang kepadaNya dengan hati yang hancur. Hati yang sudah diremukkan oleh Tuhan. Hati yang lemah dan apa adanya tanpa tameng apapun.
Kabar baiknya adalah Allah menjadikan yang hancur kembali utuh dengan caraNya. Kamu dan saya pasti akan sembuh jika kita mengakui kerusakan dan kehancuran kita di hadapanNya. Dia adalah Sang Tukang Periuk yang akan membentuk kita menjadi bejana yang berharga :)
[CP]
The End of Me Chapter 1: Dihancurkan supaya dijadikan Utuh
Alkitab dengan tegas mengatakan bahwa kita semua telah rusak. Tapi pertanyaannya adalah apakah kita mampu mengakuinya atau tidak?
Semakin kita tidak bisa melihat (menyadari) bahwa diri kita rusak, maka semakin berat kerusakan kita.
Setiap orang dengan egonya masing2 pasti ingin selalu terlihat baik dan sempurna. Tetapi yang Tuhan inginkan adalah kita mengakui kerusakan kita dan menjadi apa adanya di hadapanNya. Yesus memberkati jiwa2 yang paling miskin di hadapan Allah dan menghardik jiwa2 yang paling mentereng, paling kaya, dan paling angkuh.
Ketika kita sudah menyadari kerusakan kita, Yesus akan memulihkan jiwa kita. Tetapi seringnya kita ingin dipulihkan tanpa harus mengalami kehancuran. Kita ingin dipulihkan namun tidak memiliki kerendahan hati untuk dibentuk Tuhan. Padahal kehancuran adalah jalan menuju keutuhan. Mengapa demikian? Karena ketika kita hancur, kita benar-benar merasa bahwa kita ini rapuh dan perlu pertolongan Tuhan. Ketika kita merasa hancur, kita baru menyadari bahwa kita miskin di hadapan Allah. Tetapi justru saat itulah Allah akan mengulurkan tanganNya kepada kita. Yang Allah inginkan adalah kita datang kepadaNya dengan hati yang hancur. Hati yang sudah diremukkan oleh Tuhan. Hati yang lemah dan apa adanya tanpa tameng apapun.
Kabar baiknya adalah Allah menjadikan yang hancur kembali utuh dengan caraNya. Kamu dan saya pasti akan sembuh jika kita mengakui kerusakan dan kehancuran kita di hadapanNya. Dia adalah Sang Tukang Periuk yang akan membentuk kita menjadi bejana yang berharga :)
[CP]
Komentar
Posting Komentar