Langsung ke konten utama

Siapa yang patut diandalkan?!


Menghabiskan banyak waktu di perantauan sepi tentu tidak mudah. Sama halnya ketika menulis (lagi) kali ini. Benar-benar ditemani sepi dan ruangan kosong. Sepertinya memang cocok situasi seperti ini untuk memikirkan banyak hal. Selalu terbiasa sepi dan kosong nyatanya tidak membuat saya tetap suka dengan keadaan seperti ini. September ceria nyatanya tidak selalu semenyenangkan itu.

Siapa (lagi) yang patut diandalkan? Saat-saat ini hanya butuh konsentrasi untuk mengurusi banyak hal yang tertinggal di belakang. Rasanya tidak satupun yang mengerti bagaimana berjuang keras di kota ini sementara kondisi dan situasi seolah juga tidak bisa diandalkan. Jadi siapa yang patut diandalkan!

Saya hanya bisa andalkan Sang Pencipta, yang menciptakan situasi ini bagi saya. Sempat terpikir untuk apa saya jauh-jauh begini mengandalkan dan memercayai sesuatu yang meyakinkan. Bahkan dalam hitungan 1 lustrum belum cukup untuk menguji sebuah kepercayaan. Tak berharap akan 1 windu, 1 dekade, bahkan 1 zamanpun, rasanya enggan. Semoga menjawab.
19.15

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus diurapi di Betania (Yohanes 12:1-8) Melayani Tuhan atau memberikan uangnya pada orang miskin? Kasih bunga ke Ahok atau mending uangnya buat orang miskin?

Ditemukan ada dua pilihan cukup sulit ketika kita mau lihat kisah ini. (1) Maria menggunakan minyak narwastu yang mahal untuk mengurapi Yesus, atau (2) Kenapa uang dari pembelian minyak itu diberikan kepada orang miskin saja. Sekilas ide yang baik ditawarkan oleh Yudas pada saat itu. Tetapi kita harus melihat konteks pada saat itu, sehingga muncul beberapa gagasan yang patut dipertimbangkan bagi kita untuk melihat pekerjaan Maria bukan untuk menghamburkan uangnya semata. 1.       Yudas bukan orang yang jujur Seperti yang kita tahu, Yudas adalah murid Kristus yang tidak jujur (ay.6) Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Dia juga yang menyerahkan Yesus pada para imam untuk ditangkap di taman Getsemani. Sekilas memang idenya untuk menjual minyak narwastu dan uangnya diberikan kepada orang miskin adalah ...

Dilema Wanita Usia 22 almost 23 ;)

Orang tua jaman dulu bilang kalo umur segini udah pantes gendong anak :v Paradigma yang jadul tapi ada baiknya buat hidup kedepan sepertinya. Ini hasil analisis pribadi tentang mengapa wanita usia 23 sudah menikah dan menjadi seorang isteri (gue belum, hiks) 1. Desakan Orang Tua Ini nih yang paling gak bahagia kalo udah dikejar-kejar oleh orang tua. Setiap kesempatan selalu disindir tentang kapan menikah. Mereka menganggap saat anaknya sudah menikah, maka mereka merasa lega dan telah berhasil menjadi orang tua (Ibu Bapak saya yang bilang). Akhirnya desakan itu mendesak wanita dan pasangannya untuk cepat menikah.  2. Alasan kedewasaan  Wanita cepat menua (katanya) dibandingkan pria. Bukan hanya dari tekstur muka or fisik, tapi juga masalah emosi dan kepribadian. Saya secara pribadi gak bisa tujukkan sumber yang bener-bener membuktikan, namun menurut pembelajaran dan situs-situs (.com) yang saya coba ikuti mengatakan memang wanita pada usia yang sama sudah terlebih ...

#Lihatsaya

Resume and Reflection The End of Me Chapter 4: Otentik Supaya Diterima Posisi menjadi orang yang menang dalam pertarungan atau mungkin dalam perdebatan kecil rasanya menyenangkan bukan? Selain terlihat hebat,  kemenangan semu ini menjadi motivasi terbesar untuk diulangi lagi dikesempatan berikutnya. Begitupun ketika manusia menjalani hidup, kadang sebuah kemenangan menggiring manusia melakukan banyak hal untuk memperolehnya. Tidak jarang segala cara dilakukan dengan semangat yang totalitas dan usaha maksimal yang dikerahkan hanya untuk terlihat “hebat”, sempurna dimata orang lain. Saya gak tau Tuhan bakal tanya apa ke saya mengenai hidup saya. Mungkin pertanyaannya jadi “Seberapa hebat kamu dalam menunjukkan kehebatan yang kamu miliki” atau malah Tuhan justru tanya “Seberapa otentik kamu untuk menampilkan apa adanya dirimu dengan segala keterbatasanmu sehingga kamu mengindahkanKu”. Bukan bahasan baru bagi orang Kristen, ketidakotentikan atau kepalsuan rentan sekali terjadi....