Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
Iapun
bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam!
Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Lalu Ia
berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak
percaya?"
Suasana yang
begitu mudah dibayangkan, pun ketika badai kecil dan badai besar terjadi dalam
hidup. Nelayan kawakan yang begitu hebat menakukkan badaipun takut, apalagi manusia
papa satu ini yang tak mengerti apa-apa mengenai badai hidup? Jangankan berdiri
mencari pertolongan, dudukpun sudah takut. Karena tak tau kepada siapa atau
kepada apa mempertaruhkan nyawa diri sendiri.
Lantas, yang
Empunya hidup, surprisingly and effortless said “Diam! Tenanglah!”
“Mengapa kamu
begitu takut? Mengapa kamu tidak mempercayakan hidupmu kepada-Ku?”
“Oh, iya Tuhan,
aku tau sekarang, harus diam tenang dekatMu. Supaya badaipun tenang, supaya
bukan aku yang pegang kendalinya kuat-kuat, supaya tak ada lagi aku yang sok
tau tentang hari depan. Sampai kapan badai terhenti, Tuhan?”
“Diam dan
tenang! Apakah masih kurang percaya?”
“Aku mau engkau
yang tinggal diam di Buritan kapalku, dan berusaha belajar banyak hal menangani
badai.”
-Yuka-
Komentar
Posting Komentar